JOURNALTELEGRAF - Diduga melarang pelaksanaan sholat Ied, Kepala Desa Lripobogu, Kecamatan Gadung, Kabupaten Buol bersama seorang Hansip dan Anggota Babinkamtibmas dikeroyok massa, Minggu (24/5/2020).
 |
| Foto : (istimewa) situasi saat pengeroyokan terjadi di salah satu lokasi pelaksanaan sholat Ied di Kabupaten Buol |
Dari video berdurasi 1.47 menit yang beredar di media sosial, warga tiba tiba menjadi marah dan memukul kepala desa bersama seorang hansip yang ada di lokasi itu.
Keterangan resmi yang diterima Journaltelegraf.com, Senin (25/5/2020) langsung dari Kapolsek Bunobogu, AKP. Muhammad Hasbi, kejadian bermula ketika Gugus Tugas Covid-19 menerima laporan warga terkait adanya pelaksanaan sholat Ied di Masjid Al Nikmat Desa Lripobogu.
"Tepat hari minggu tanggal 24 Mei 2020 Pukul 07.00 Wita, team gugus tugas yang sedang melaksanakan patroli menerima laporan dari masyarakat tentang adanya salah satu masjid yaitu Masjid Al'Nikmat yang menggelar sholat Ied dengan tidak melaksanakan protokol kesehatan," jelas Hasbi.
Padahal menurut Hasbi, untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona (Covid-19), Kabupaten Buol melaksanakan PSBB termasuk Desa Lripobogu Kecamatan Gadung.
"Sosialisasi itu dari pemerintah dalam hal ini gugus tugas Covid-19 intens menyampaikan tentang SOP PSBB kepada seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali di Desa Lripobogu," tambahnya.
Lanjutnya, saat menerima laporan, tim Gugus Tugas langsung menuju lokasi, sambil menunggu selesai pelaksanaan sholat.
"Setelah selesai sholat dilaksanakan, pak kepala desa menunggu di luar masjid kemudian menemui salah satu warga yang bertindak sebagai Imam karena Imam Masjid yang sebenarnya sudah tidak beraktifitas di masjid tetapi melaksanakan ibadah dari rumah, maksud dari pak Kades malah dijawab dengan pemukulan dan pengeroyokan," jelas Hasbi.
Kepolisian Sektor Bunobohu yang menerima laporan adanya kejadian itu langsung turun ke TKP dan mengamankan 19 orang yang diduga melakukan pengeroyokan.
"Kami sudah mengamankan 19 orang pelaku di Mapolsek. Sedangkan untuk korban dilakukan pemeriksaan VER untuk proses hukum lebih lanjut," pungkasnya.
Reporter : Fadjrin Ramadhan
Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar