JOURNALTELEGRAF - Ulama tafsir Qur’an ternama KH. Quraish Shihab mengatakan setiap kejadian memiliki hikmahnya, begitu juga dengan pandemi virus corona atau covid-19. Corona bukan siksa tapi peringatan supaya kita menjadi lebih baik dan banyak menjalin hubungan antar sesama.
"Ingatlah tidak ada yang ditetapkan Tuhan kecuali baik," kata KH Quraish Shihab dalam acara yang disiarkan melalui channel YouTube GUSDURian TV, Senin (13/04/2020).
Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut, kewajiban tinggal di rumah tidak selalu berkaitan tertutupnya pintu rizki. KH Quraish Shihab mengatakan, kewajiban ada di rumah memungkinkannya lebih produktif dengan menulis dan membaca Al-Qur'an.
“Stay at home kecuali ada kepentingan yang sangat mendesak menjadi peluang menambah kebajikan,” lanjut Prof Shihab.
Terkait dengan perlakuan menghormati jenazah Covid-19, KH Quraish Shihab menuturkan agar tetap menghormati mereka yang meninggal. Terlebih mereka yang meninggal saat melakukan tugas penanganan pasien COVID-19 yang dinilai syahid. Menurut Ahli Tafsir tersebut, kedatangan mereka sudah ditunggu malaikat sehingga tidak dibenarkan jika ada usaha menghalangi atau menolak penguburan jenazah COVID-19.
“Sikap baik pada yang sudah meninggal adalah dengan menguburkan secepatnya. Penguburan jangan sampai ditunda apapun alasannya. Jika ada rasa takut atau khawatir, sebaiknya tanyakan kepada ahlinya sehingga ada jalan keluar yang tepat. Jangan sampai ada penolakan jenazah COVID-19 atau penghalangan yang membuat sakit hati pada keluarga jenazah,” tambah Prof.
"Pada zaman Nabi sudah ada perintah menguburkan jenazah baik-baik. Pada jenazah Abu Lahab yang meninggal karena wabah pada masa itu akhirnya dikuburkan. Prinsipnya tidak ada penolakan," lanjut Quraish Shihab.
Reporter : Amir Wata
Editor : Arham Licin
 |
| Foto : (istimewa) Prof. Quraish Shihab |
"Ingatlah tidak ada yang ditetapkan Tuhan kecuali baik," kata KH Quraish Shihab dalam acara yang disiarkan melalui channel YouTube GUSDURian TV, Senin (13/04/2020).
Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut, kewajiban tinggal di rumah tidak selalu berkaitan tertutupnya pintu rizki. KH Quraish Shihab mengatakan, kewajiban ada di rumah memungkinkannya lebih produktif dengan menulis dan membaca Al-Qur'an.
“Stay at home kecuali ada kepentingan yang sangat mendesak menjadi peluang menambah kebajikan,” lanjut Prof Shihab.
Terkait dengan perlakuan menghormati jenazah Covid-19, KH Quraish Shihab menuturkan agar tetap menghormati mereka yang meninggal. Terlebih mereka yang meninggal saat melakukan tugas penanganan pasien COVID-19 yang dinilai syahid. Menurut Ahli Tafsir tersebut, kedatangan mereka sudah ditunggu malaikat sehingga tidak dibenarkan jika ada usaha menghalangi atau menolak penguburan jenazah COVID-19.
“Sikap baik pada yang sudah meninggal adalah dengan menguburkan secepatnya. Penguburan jangan sampai ditunda apapun alasannya. Jika ada rasa takut atau khawatir, sebaiknya tanyakan kepada ahlinya sehingga ada jalan keluar yang tepat. Jangan sampai ada penolakan jenazah COVID-19 atau penghalangan yang membuat sakit hati pada keluarga jenazah,” tambah Prof.
"Pada zaman Nabi sudah ada perintah menguburkan jenazah baik-baik. Pada jenazah Abu Lahab yang meninggal karena wabah pada masa itu akhirnya dikuburkan. Prinsipnya tidak ada penolakan," lanjut Quraish Shihab.
Reporter : Amir Wata
Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar