Ads

Kamis, 23 April 2020, April 23, 2020 WIB
Last Updated 2020-04-23T15:37:33Z
NASIONAL

CEO Ruangguru Mundur, Nitizen : Proyek Masih Jalan

JOURNALTELEGRAF - Staff Khusus Presiden yang juga CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, mengundurkan diri dari posisinya menjadi stafsus Presiden Jokowi. Sebagaimana diketahui, Adamas terlibat dalam proyek kartu prakerja, hal ini pun disoroti oleh public, bahwa sesuai etika pejabat Adamas tidak dibolehkan terlibat dalam konflik of interest.
Foto : (istimewa) Adamas Belv Syah Devara, Staf Khusus Presiden mengundurkan diri

Politikus Partai Demokrat, Sartono Hutomo, mengatakan bahwa peristiwa seperti ini tak boleh terjadi dan harus menjadi pelajaran berharga bagi kaum milenial.

"Ada suasana batin yang perlu kita pahami. Saudara Belva Deva masih muda, tentu ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kaum milenial. Bahwa mengelola negara tidak sebatas keren-kerenan, tetapi juga perlu pengalaman secara mendalam, perlu kehati-hatian yang tinggi," ujar politikus Partai Demokrat, Sartono Hutomo, Rabu (22/4/2020).

Ketika Adamas dipilih menjadi Stafsus Presiden sesuai dengan etika public harusnya ia melepaskan jabatannya di perusahaan, sehingga tidak ada istilah cawe-cawe dan titip proyek pemerintahan ke perusahaan milik pribadi. Lanjut Politis Demokrat itu, Indonesia adalah negara hukum, jadi harus disoroti terkait MoU Ruangguru dengan pemerintah.

"Agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari serta menjaga rasa keadilan dalam masyarakat kita," ujar Kepala Departemen Perekonomian Nasional DPP Partai Demokrat tersebut.

Dalam suratnya, Belva mengaku pengunduran dirinya adalah langkah untuk menhindari konflik kepentingan, menyusul dijadikannya Ruangguru sebagai salah satu aplikator program pemerintah melalui Kartu Prakerja.

Namun, lagi-lagi langkah Belva mengundur diri stafsus tak merubah kesepakatan kerjasama ruangguru dengan kartu prakerja itu. Publik pun kemudian kembali menyoroti, harusnya aplikator ruangguru juga menarik pekerjaan itu.

“Mundur dari stafsus millennial, tapi tidak mundur dari proyek triliunan,” ujar nitizen.

Reporter : Amir Wata
Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar