Ads

Rabu, 11 Maret 2020, Maret 11, 2020 WIB
Last Updated 2020-03-11T14:07:17Z
polda sulteng

Polda Sulteng Himbau Adanya Modus Baru Kejahatan Mengaku Petugas Corona

Foto: Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Polisi Didik Supranoto, S.IK 


JOURNALTELEGRAF-Pemerintah mengkonfirmasi bertambahnya kasus corona dari 4 kasus menjadi 6 kasus. Sedangkan, sebanyak 21 orang dinyatakan sebagai suspek virus corona. (08/03/2020)

Virus corona penyebarannya begitu masif dari satu negara ke negara lain, hal ini membuat kepanikan sebagian masyarakat dan berupaya untuk menghindari terkontaminasi dengan virus corona.

Beberapa oknum masyarakat berupaya memanfaatkan situasi dan kondisi ini untuk mengambil keuntungan pribadi dengan merebaknya isu virus corona, ada yang melakukan pembelian yang tidak sewajarnya alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer.

Berdasarkan Analisa Kepolisian dikaitkan dengan Kamtibmas inilah yang perlu diwaspadai oleh masyarakat khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah terkait isu merebaknya virus corona, sebagaimana himbauan yang disampaikan Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Polisi Didik Supranoto, S.IK.

“tidak menutup kemungkinan isu virus corona (covid-19) dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan dengan mengaku sebagai petugas kesehatan yang menawarkan jasa penyemprotan virus corona yang sebenarnya ini merupakan modus oknum yang akan melakukan pencurian atau perampokan” jelas Didik.

Sampai dengan saat ini belum ada program pemerintah untuk melakukan penyemprotan dari rumah ke rumah untuk mengantisipasi menyebarnya virus corona, Oleh karena itu masyarakat dihimbau tetap waspada, karena ini bisa saja menjadi modus baru.

Segera ambil langkah-langkah pencegahan bila menemukan modus tersebut pertama minta surat tugas untuk melakukan penyemprotan, kedua periksa identitas yang bersangkutan, ketiga apabila ada yang janggal/mencurigakan segera lapor kepada RT/RW/lurah/kades atau Kepolisian terdekat, tetap waspada !! kejahatan dapat terjadi karena adanya niat dan kesempatan,” tutup Didik.

Reporter: Armen Djaru
Editor: Richardo Pangalerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar