Inggreyit Ch. Kumentas, Ketua Bidang Pergerakan Sarinah DPP GMNI Periode 2019-2022 |
JOURNALTELEGRAF-Diera globalisasi ini, ada segala macam bentuk fenomena, dan perkara yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok, akan menjadi berita dan menjadi buah bibir banyak orang.
Dengan masuknya zaman teknologi informasi, media menjadi alat komunikasi paling canggih dan cepat untuk informasinya didapat bahkan menjadi alat tak bertuhan. Dan Media bisa menyebarkan segala sesuatu yang di dengar, dan dilihat, tanpa menyeleksi atau melihat kebenaran suatu kejadian tersebut.
Bahkan saat ini juga, media menjadi pegangan orang-orang awam yang hendak mencari tahu sebuah berita, selain itu, mereka juga menyakini berita yang terdapat dalam media tersebut merupakan suatu kebenaran yang hakiki.
Isu pelecehan terhadap siswi SMK di Bolaang Mangondow, Sulawesi Utara menjadi viral di media sosial.
Namun demikian, pelaku itu ada juga berkelamin perempuan dan laki laki. Sangat heran juga kenapa perempuan tega melakukan terhadap teman perempuannya diperlakukan seperti itu.
Kasus pelecehan ini yang dilakukan oleh perempuan berinisial RN dan TM. Kemudian, tiga pelaku lainnya merupakan laki-laki yakni, FL, RM, dan MT.
Sebagai pembaca yang baik, seharusnya kita tidak menutup mata, dengan kejadian ini karena bukan hanya kali ini ada kejadian seperti ini bahkan sudah banyak kejadian begini yang sudah makin tinggi tingkat kejahatannya.
Melihat dari sudut pandang yang lain, mereka adalah kawan sekelas dan sebenarnya ini hanya bentuk candaan mereka. Tapi karena ada yang menyebarkan video ini, maka siswi yang korban inisial (R) merasa keberatan.
Isu pelecehan ini memang lagi buming, namun tidak demikian, isu ini juga menjadi suatu peringatan terhadap dunia pendidikan yang sudah mengesampingkan pembinaan karakter yang tiap Jumat dilakukan di sekolah-sekolah yang dulu aku bersekolah selalu ada bimbingan itu tapi sangat di sayangkan sekarang mungkin berkurang.
Kenapa akhir-akhir ini rentan dengan pelecehan yang terjadi di dunia pendidikan? Baik siswi dan guru, mahasiswa dan dosen maupun siswa dan siswi dan juga mahasiswa dan mahasiswi karena masih melemahnya pembinaan karakter di ruang lingkup akademik sekarang ini.
Dengan begitu kita harus perlu kembali dengan memperkuat tentang pembinaan karakter di dunia pendidikan terhadap elemen yang terkait di ruang lingkup pendidikan.
Pembinaan karakter hal yang lebih baik, karena itu merupakan langkah awal untuk setiap beraktifitas, dibandingkan hanya prestasi akademik yang diraih dengan melupakan pembinaan karakter itu sendiri.
Besar harapan Penulis, semoga dunia pendidikan ini harus lebih mengajarkan tentang pembinaan karakter/ bimbingan konseling terhadap peserta didik itu agar mereka mengetahui hal yang tidak seharusnya mereka buat dan mereka buat.
Penulis: Inggreyit Ch. Kumentas, Ketua Bidang Pergerakan Sarinah DPP GMNI Periode 2019-2022
Editor: Richardo Pangalerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar