Ads

Rabu, 19 Februari 2020, Februari 19, 2020 WIB
Last Updated 2020-02-19T13:20:51Z
Ambon

GMNI Ambon Kecam Isu Terkait Kenaikan Pajak Pujasera Dikaji Ulang

Foto: (istimewa) logo Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

JOURNALTELEGRAF-Menanggapi terkait persoalan Aksi yang digelar di depan Rektorat Universitas Unpatti yang berujung Chaos, GMNI Ambon memandang ini sebagai sebuah pengambilan keputusan yang belum maksimal, sehingga hal ini perlu dikaji ulang dari sisi konsep teoretis dan sisi aturan-aturan yang belaku oleh rekan-rekan aksi.

"Pada dasarnya ini demi kualitas hidup pedagang-pedagang kecil di kantin Pujasera Unpatti, sayangnya aksi ini belum siap secara pengakomodiran masa aksi dan akhirnya mengakibatkan mis-konstruksi manajemen aksi,” ungkap Amhar G. Rumakway Sekcab GMNI Ambon. Rabu (19/02/2020).

Lanjutnya, berdasarkan keterangan dari seorang mahasiswa yang juga ikut serta dalam Aksi tersebut mengatakan, aksi yang digelar sampai saat ini memang belum mendapatkan hasil apa-apa, dikarena semua tuntutan belumlah sampai kepada yang tertuju yakni Wakil Rektor 4 Unpaati Dr. Muspida, M.Si.

Dirinya juga menambahkan, GMNI Ambon memandang ini bukan menyurutkan semangat perjuangan tapi kesempatan untuk melakukan pengkajian ulang terkaitnya, sehingga Mahasiswa tetap ada pada eksistenainya sebagai agen of intelegensi, kaum-kaum yang berkualitas dan berintelektual.

Terkait aksi ini pula, hal senada juga disampaikan Ilussi Rion Adi selaku Bendahara Cabang GMNI Ambon, menurutnya GMNI Menyadari adanya pengaruh ideologi dan perwujudannya yang tidak terkontrol oleh beberapa oknum dalam aksi tersebut. Yakni, tercium beberapa orang yang ingin mengacaukan gerakan tersebut dengan ideologi-ideologi kiri seperti yang dikehendaki oleh Tan Malaka dan sebagainya.

"Cara revolusi semacam ini bisa kita anggap sebagai revolusi-revolusi ala Komunis, karena ciri-cirinya sama dan terlalu berlebihan untuk berkehendak,” tutupnya.

Editor: Richardo Pangalerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar