Terkait pengrusakan sebuah Musholah di Perum Agape, Desa Tumaluntung, kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (29/1/2020) malam, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) mengeluarkan pernyataan sikap sebagai berikut.
Assalamu Alaikum Wr.Wb
SOAL PENGRUSAKAN MUSHOLLAH DI PERUM AGAPE MINAHASA UTARA:
1. Mengutuk keras tindakan yang tidak berkeadaban religius ini sebagai bentuk kesadaran akan persaudaran bilogis umat manusia dan persaudaraan humanis antar sesama.
2. Meminta Kepada Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utata, Kapolda Sulut dan Kapolres Minut untuk dapat mengusut tuntas masalah ini dan mengambil tindakan tegas bagi mereka yg melakukan pengrusakan tersebut dan dalam waktu 2X24 jam sejauh kejadian itu, para pelaku pengrusakan harus ditangkap
3. Kepada BKSUA / FKUB Minahasa Utara untuk melakukan langkah-langkah pembinaan bersana segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat agar konsep kehidupan Tri Kerukunan Bragama dpt disosialisasikan dihidupkan disetiap kegiatan keagamaan atau kegiatan kemasyarakatan serta kegiatan pemerintah.
3. Meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk dpt menahan diri tdk terprovokasi oleh masalah ini dan disaat yg sama pula meminta pd seluruh komponen masyarakat mendorong dan mengawal proses penyelesaian kasus ini oleh pihak yg berwajib.
Demikian, atas dasar kesadaran universal kiranya dapat menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama.
Wassalamu 'Alaikum W W.
(KETUA PWPM Sulut)
(**)
Assalamu Alaikum Wr.Wb
SOAL PENGRUSAKAN MUSHOLLAH DI PERUM AGAPE MINAHASA UTARA:
1. Mengutuk keras tindakan yang tidak berkeadaban religius ini sebagai bentuk kesadaran akan persaudaran bilogis umat manusia dan persaudaraan humanis antar sesama.
2. Meminta Kepada Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utata, Kapolda Sulut dan Kapolres Minut untuk dapat mengusut tuntas masalah ini dan mengambil tindakan tegas bagi mereka yg melakukan pengrusakan tersebut dan dalam waktu 2X24 jam sejauh kejadian itu, para pelaku pengrusakan harus ditangkap
3. Kepada BKSUA / FKUB Minahasa Utara untuk melakukan langkah-langkah pembinaan bersana segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat agar konsep kehidupan Tri Kerukunan Bragama dpt disosialisasikan dihidupkan disetiap kegiatan keagamaan atau kegiatan kemasyarakatan serta kegiatan pemerintah.
 |
| Sudarwin Tompunu, Ketua PWPM Sulawesi Utara |
3. Meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk dpt menahan diri tdk terprovokasi oleh masalah ini dan disaat yg sama pula meminta pd seluruh komponen masyarakat mendorong dan mengawal proses penyelesaian kasus ini oleh pihak yg berwajib.
Demikian, atas dasar kesadaran universal kiranya dapat menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama.
Wassalamu 'Alaikum W W.
(KETUA PWPM Sulut)
(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar