Ads

Sabtu, 28 Oktober 2017, Oktober 28, 2017 WIB
Last Updated 2019-11-08T12:45:58Z
MANADO

Ratusan Penyandang Disabilitas Ikut Jambore TIK 2017 di Kota Manado

Warta1satu.com, MANADO - Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) melaksanakan Jambore TIK 2017 bagi Remaja dan Dewasa dengan Disabilitas di Kota Manado pada tanggal 24 -27 Oktober 2017, bertempat di Hotel Sintesa Peninsula Manado.

Menurut Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo Basuki Yusuf Iskandar kegiatan ini ditujukan untuk membentuk kemandirian dan peluang kerja di bidang TIK bagi penyandang disabilitas.  “Kalau adik-adik yang disable (dengan) menguasai TIK sudah menjadi able. Tidak hanya dalam lingkungan yang tadinya tergantung dengan orang lain, penyandang disabilitas yang sudah menguasai TIK diharapkan dapat mandiri,” jelas Kepala Badan Litbang SDM. Hal ini sangat dimungkinkan karena saat ini tengah berlangsung era knowledge based society. “Sehingga yang menjadi dasar keunggulan individu adalah knowledge. Dengan menguasai TIK, istilah disable itu tidak ada lagi,” jelas Basuki.
Menurutnya keberadaan TIK memungkinkan aspek mobilitas tidak lagi menjadi masalah. “Karena yang bergerak adalah informasi. Informasi yang bergerak bebas, bukan orangnya. Itulah, kita mengatakan bahwa ruang dan waktu tidak menjadi masalah,” tegasnya. Jambore TIK ini bertujuan untuk meningkatkan peran vital Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pemberdayaan dan inklusivitas kalangan disabilitas dalam proses pembangunan dan penciptaan lapangan kerja. “Dalam memanifestasikan tugas dan fungsi Kominfo sejalan dengan agenda pembangunan nasional yaitu pengembangan sumberdaya manusia. Ada tiga pendekatan yang kami ambii yaitu pertama, peningkatan kompetensi dan profesionalisme angkatan kerja dan UKM. Kedua, peningkatan e-literasi masyarakat terutama kalangan disabilitas, anak-anak, dan ibu rumah tangga. Dan ketiga menumbuhkan kreativitas dan inovasi masyarakat,” jelas Basuki.
Tahun sebelumnya kegiatan Jambore dilakukan dalam skala nasional, tidak berjenjang seperti tahun ini. Jambore ini merupakan salah satu pengejawantahan upaya membangun bidang komunikasi dan informatika yang inklusif. “Setelah bekerjasama dengan BP3TI, yaitu lembaga yang dibentuk Kementerian Kominfo yang tugasnya membiayai hal-hal yang diperlukan dalam rangka pemberdayaan wilayah dalam bentuk telekomunikasi beserta ekosistem yang diperlukan masyarakat desa. Selain itu juga melakukan pemberdayaan bidang manusia yang inklusif,” tutur Kepala Balitbang SDM Kominfo
Ditempat yang sama, Walikota Manado G.S Vicky Lumentut yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Manado Mickler Lakat mengatakan Pemerintah Kota Manado sangat berterima kasih dengan diadakannya Jambore TIK di Kota Manado. “Pemkot Manado memilik delapan program unggulan diantaranya peningkatan SDM. Dan saya lihat dikalangan masyarakat ini, orang Manado bilang jangan pandang enteng dengan disabilitas. Karena mereka lebih menguasai teknologi dari pada para orang tua. Dukungan kita sangat diperlukan disamping siapkan sarana dan fasilitas, lewat Dinas Sosial juga ada tempat-tempat pelatihan yang telah disiapkan,” kata Asisten I.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Manado Erwin Kontu mengatakan, sebenarnya di lokasi-lokasi kantor Pemkot Manado sudah ada jalan-jalan khusus yang disediakan untuk disabilitas. “Memang ada lokasi yang lain yang kami prioritaskan untuk disabilitas. Saya berterima kasih kepada Badan SDM karena dengan adanya jambore ini bisa memudahkan kami kominfo Manado untuk melihat potensi-potensi. Saya sudah dapat laporan dari staf bahwa ada anak-anak disabilitas yang mempunyai kualitas desain grafis yang luar biasa, dan bukan tidak mungkin mereka yang di jambore ini bisa kami jadikan bagian dari program Smart City Kota Manado,” tutur Kadis Kominfo.

Kegiatan Jambore TIK berlangsung selama empat hari dengan tujuh jenis pelatihan dan kompetisi, yaitu Microsoft Excel, Microsoft Word, Adobe Photoshop, internet, Public Speaking, membuat cerpen interaktif menggunakan Microsoft Power Point dan membuat Presentasi dengan Microsoft Power Point. Total peserta Jambore wilayah Sulawesi sebanyak 100 orang peserta yang terdiri dari 43 orang peserta dengan disabilitas Pendengaran, 34 peserta dengan disabilitas Penglihatan, 20 orang peserta dengan disabilitas Fisik, dan 3 orang dengan disabilitas intelektual. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar